Contoh Perubahan Sosial Akibat Teknologi

Posted by Blog_e aku on Wednesday 28 September 2011

TUGAS ETIKA TEKNOLOGI INFORMASIContoh perubahan proses bisnis / social akibat teknologi yang melunturkan nilai etika tradisional1. Perubahan etika tradisonal yang terasa di tempat saya yaitu pada hari raya Idul Fitri, dimana sebelumnya mulai hari pertama sampai hari ketiga suasana sangat ramai sekali, karena semua anggota keluarga dari warga disana yang sedang merantau pulang dan berkumpul kemudian saling berkunjung ke tetangga-tetangga untuk bersilaturrahmi, tetapi sekarang terasa sepi, meskipun pada hari pertama, semua terjadi karena sekarang muncul suatu teknologi yang dikenal dengan Handphone, alat ini yang membantu mereka untuk tetap saling berkomunikasi dimanapun mereka berada, sehingga kebiasaan berkumpul dan berkunjung/silaturrahmi pada hari raya Idul Fitri menjadi hilang karena anggota keluarga yang merantau tidak lagi pulang.2. Di tempat saya terdapat sebuah perpustakaan yang tepatnya berada di sekolah yang ada di desa saya, biasanya di perpustakaan itu setiap harinya selalu ramai dikunjungi oleh siswa dan warga sekitar untuk membaca-membaca buku atau pun mengerjakan tugas, tetapi sekarang berbeda, perpustakaan itu menjadi sepi, dan jarang sekali dikunjungi, ini disebabkan karena munculnya teknologi informasi jaringan internet yang disediakan oleh warnet-warnet yang ada disekitar desa saya, karena teknologi tersebut mampu memberikan semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan, kebiasaan siswa dan warga untuk membaca buku pun hilang karena mereka merasa lebih mudah dan cepat terpenuhi kebutuhan mereka dengan melalui internet,
More aboutContoh Perubahan Sosial Akibat Teknologi

Open Source

Posted by Blog_e aku

PENGERTIAN OPEN SOURCE

Open source merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk software yang dimana software tersebut membebaskan source codenya untuk di lihat atau di modifikasi oleh orang lain. Dilakukan demikan bertujuan untuk perbaikan dari software tersebut dan juga mencegah pembajakan.
Dengan pola open source orang dapat membuat dan mengembangkan apa yang disebut dengan free software. Software ini dapat digunakan tanpa perlu membayar lisensi atau hak cipta karena memang dikembangkan dengan pola open source. Jadi, dengan pola open source orang dapat mengembangkan software dan mempublikasikannya dengan bebas melalui internet. Maka tidak heran apabila kita akan banyak menemukan free software ini di internet dan bisa secara bebas mendownloadnya tanpa perlu membayar uang sepeser pun kepada pengembang software tersebut.

Beberapa produk seperti WebServer (Apache+PHP+MySQL), CMS (Mambo, WordPress), Office (OpenOffice, K-Office), Operating System (LINUX, BSD), merupakan beberapa produk yang sangat berkualitas.



LATAR BELAKANG OPEN SOURCE:

Suatu software di beri lisensi open source di maksudkan :
a. agar tidak terjadi pembajakan software
b. agar selalu ada perbaikan dari software tersebut
c. dapat diketahui kekurangan-kekurangan dari suatu software
d. memberi kemudahan kepada pengguna
e. selalu memperbaharui sesuai dengan kebutuhan konsumen

Suatu software open source bisa dikatakan gratis, tetapi tidak semuanya software dapat di dapat dengan gratis. Hal ini di sebabkan karena ada nya suatu pihak yang menyertakan biaya layanan. Kita ambil contoh, apabila ada suatu pihak yang menginginkan software tertentu dan ternyata untuk mendapatkan software tersebut harus mengelurkan biaya. Disini biaya dapat di gunakan untuk biaya penggantian copy CD atau juga biaya kirim apabila lokasi nya jauh.

Software opensource dikatakan "murah" bahkan juga "software gratisan", tetapi ini bukan berarti bahwa software opensource itu merupakan software yang murahan. Karena dewasa ini banyak sekali program yang "mantap" tetapi tidak di perjual belikan alias opensource.



JENIS JENIS LISENSI OPEN SOURCE
. Beberapa contoh lisensi yang memenuhi Open Source Definition adalah:
• The GNU-GPL, GNU General Public License. Dengan lisensi GPL, berarti suatu program dapat digunakan, dimodifikasi, didistribusikan oleh pihak lain tanpa ada pembatasan dari sipembuatnya.
• The BSD License, Berkeley Software Distribution License. Lisensi ini relatif memiliki lebih sedikit keterbatasan pada apa yang boleh dilakukan para developer. Termasuk boleh membuat karya turunan yang bersifat proprietary.
• The X Concortiun License. Lisensi yang digunakan oleh distribusi X Window. Lisensi ini hampir membolehkan modifikasi apapun.
• The Artistic. Lisensi ini memodifikasi beberapa aspek yang bersifat kontroversial pada GPL. Lisensi ini melarang penjualan perangkat lunak, akan tetapi membolehkan penyertaan program lain yang dijual.
• The MPL, Mozilla Public License Lisensi ini digunakan oleh netscape ketika melepaskan Source Code browser netscape. Juga memperbolehkan para developer untuk karya derivatif yang bersifat proprietary.
• The QPL, Q Public License Lisensi yang digunakan Trolltech ketika melepaskan library Q.
Beberapa fitur yang sama yang dimiliki lisensi-lisensi tersebut adalah :
• Pengguna dapat menginstal perangkat lunak tersebut pada sebanyak-banyaknya komputer.
• Jumlah pengguna perangkat lunak tersebut tidak dibatasi.
• Pengguna dapat membuat salinan terhadap perangkat lunak tersebut sebanyak yang diinginkan dan memberikannya kepada siapapun (distribusi ulang free atau terbuka).
• Tidak ada batasan dalam memodifikasi program.
• Tidak ada batasan untuk mendistribusikan atau bahkan menjual perangkat lunak tersebut.

ASPEK HUKUM
Dari sudutpandang hukum, penggunaan software open source terjamin legalitasnya karena lisensi publik menyatakan bahwa software ini bebas digunakan dan digandakan. Pengguna software ini tidak akan dipusingkan oleh masalah lisensi. Software proprietari dapat digunakan selama lisensinya berlaku. Oleh karena itu para pengguna software proprietari harus selalu memperhatikan keberlakuan lisensi program yang digunakannya. Menggunakan software yang tidak berlisensi (bajakan) adalah melanggar hukum dengan ancaman denda atau penjara. Undang-undang no 19 tahun 2002 tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) mengatur apa yang dinamakan pelanggaran terhadap pengguna akhir (end user piracy). Pasal 72 ayat (2) UU itu menyebut bahwa barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum barang hasil pelanggaran hak cipta, maka akan dipidana penjara maksimal lima tahun dan denda maksimal Rp 500 juta.
Pengguna open source terjamin legalitasnya, karena lisensi publik menyatakan bahwa software ini bebas di gunakan dan di gandakan siapa saja. Pengguna dapat menggunakan secara bebas, selama lisensinya masih berlaku. Jadi para pengguna software harus selalu memperhatikan keberlakuan lisensi program yang di gunakan.menggunakan software yang tidak berlisensi (bajakan) adalah termasuk pelanggaran hukum dan dapat di kenakan denda atau penjara. Sesuai Undang-undang no 19 tahun 2002 tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), yaitu mengatur apa yang di namakan pelanggaran terhadap pengguna akhir (end user piracy). Pasal 72 ayat (2) menyebutkan bahwa barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum barang hasil pelanggaran hak cipta, maka akan di penjara maksimal lima tahun dan denda maksimal Rp 500 juta.


beberapa keuntungan dan kekurangan open source.
Keuntungan
Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur pokok dalam software development. Proyek open source biasanya menarik banyak developer. Sebagai contoh, pengembangan server web Apache menarik ribuan orang untuk ikut mengembangan dan memantau.
Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki. Karena jumlah developernya sangat banyak dan tidak dibatasi, maka kemungkinan untuk mendeteksi bugs lebih besar. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, karena source code tersedia, maka setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor.
“Given enough eyeballs, all bugs are shallow. (Linus Torvalds)”
Kualitas hasil lebih terjamin. Karena banyaknya orang yang melakukan evaluasi, kualitas produk dapat lebih baik. Sebagai contoh, Apache merupakan web server open source yang paling banyak digunakan orang di dunia. Namun hal ini hanya berlaku untuk produk open source yang ramai dikembangkan orang. Tidak selamanya produk open source dikembangkan oleh banyak orang. Ada banyak produk open source yang dikembangkan oleh individual saja.
Lebih aman (secure). Dikarenakan sifatnya yang terbuka, maka produk open source dapat dievaluasi oleh siapa pun. Public scrutinity merupakan salah satu komponen penting dalam bidang security. Secara umum memang open source memiliki potensi untuk lebih aman meskipun dia tidak terjadi secara otomatis. Hal ini tercapai bila security by obscurity bukan menjadi tujuan utamanya. (Lihat bagian Referensi, artikel Peter Neumann)
Hemat biaya. Sebagian besar developer ini tidak dibayar/digaji. Biaya dapat dihemat dan digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditunda, seperti misalnya membeli server untuk hosting web.
Tidak mengulangi development. Pengulangan (re-inventing the wheel) merupakan pemborosan. Adanya source code yang terbuka membuka jalan bagi seseorang programmer untuk melihat solusi-solusi yang pernah dikerjakan oleh orang lain. Namun pada kenyataannya tetap banyak pengulangan. Lihat situs Freshmeat.net untuk mengetahui banyaknya produk yang memberikan solusi yang sama.

Kekurangan
Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source. Salah satu keuntungan utama dari gerakan open source adalah adanya ketersediaan source code. Namun ketersediaan ini menjadi sia-sia apabila SDM yang ada tidak dapat menggunakannya, tidak dapat mengerti source code tersebut. SDM yang ada ternyata hanya mampu menggunakan produk saja. Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk open source dan yang proprietary dan tertutup.
Tidak adanya proteksi terhadap HaKI. Kebanyakan orang masih menganggap bahwa source code merupkan aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya yang terbuka, open source dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.
Kesiapan produk open source
Banyak orang menganggap bahwa source code yang dibuka itu biasanya kurang baik mutunya dan tidak sanggup bersaing dengan produk komersial. Berikut ini adalah beberapa contoh produk open source yang dapat digunakan untuk proses bisnis. Daftar lengkap dapat dilihat dari berbagai situs, seperti dari situs “freshmeat.net ” dan SourceForge . Hasil browsing sepintas di freshmeat menunjukkan adanya 225 proyek yang berhubungan dengan “Office / Business”. Sementara itu di SourceForge ada 1231 proyek (data sampai dengan Maret 2002). Jika dihitung secara keseluruhan (tidak hanya produk untuk office / business), maka ada puluhan ribu produk open source. Data dari SourceForge (Maret 2002) menunjukkan lebih dari 35000 proyek open source. Secara umum dapat saya katakan bahwa produk open source sudah siap untuk digunakan pada skala komersial




Daftar Pustaka
http://keyboardsound.wordpress.com/2008/01/25/jenis-jenis-lisensi-software-komputer/
http://zugapoetra.blogspot.com/
More aboutOpen Source